![]() |
Dok. Pasaman post Media cetak dan digital DPD LPPKI Pasaman Barat Soroti Maraknya Aksi Pencurian Sawit dan Penadah di Kebun Rakyat |
Pasaman Barat – Pasaman post.com |
Aksi pencurian buah sawit dan keterlibatan penadah di wilayah Pasaman Barat kian mengkhawatirkan. Fenomena ini bukan sekadar merugikan petani dan perusahaan perkebunan, tetapi telah berkembang menjadi praktik sosial yang membahayakan keamanan, moral, dan ketertiban masyarakat.(12/10/2025)
DPD LPPKI (Lembaga Perlindungan dan Pemberdayaan Konsumen Indonesia) Pasaman Barat menerima laporan dari masyarakat mengenai aksi pencurian sawit yang kian sering terjadi di sejumlah kebun milik warga dan perusahaan. Para pelaku tak segan-segan melakukan aksinya di siang atau malam hari, dan lebih ironisnya lagi, aksi mereka diduga berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba dan kegiatan tidak bermoral.
“Mereka bukan hanya mencuri sawit, tapi menjadikan kebun sebagai tempat konsumsi narkoba, mabuk-mabukan, hingga terjadi pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan,” ujar salah satu warga pelapor yang enggan disebutkan namanya kepada pihak DPD LPPKI Pasbar.
Ketua DPD LPPKI Pasaman Barat, Andri Muzaki, membenarkan laporan tersebut dan menyampaikan keprihatinannya. Ia menyebut bahwa lembaga terus berkomitmen menindaklanjuti laporan masyarakat secara serius, apalagi jika sudah menyentuh aspek kriminal dan moral publik.
“Kami sudah menerima beberapa laporan dan akan segera berkoordinasi dengan aparat penegak hukum serta pihak terkait lainnya. Jangan sampai masyarakat merasa tidak aman mengelola kebun miliknya sendiri,” tegas Andri.
Ia juga menyampaikan bahwa penadah hasil curian harus turut diproses hukum karena memperkuat rantai kejahatan ini. “Penadah adalah bagian dari kejahatan. Mereka yang membeli sawit hasil curian sama halnya mendukung kejahatan. Kita dorong agar pihak berwenang menindak tegas,” tambahnya.
DPD LPPKI Pasbar juga mengimbau masyarakat untuk tidak segan melapor jika menemukan aktivitas mencurigakan di sekitar kebun, serta meningkatkan pengawasan bersama, baik oleh petani, jorong, hingga pemerintah nagari.
Selain menyoroti aspek keamanan, DPD LPPKI Pasbar juga memperhatikan dampak sosial dari aksi ini. Banyak dari pelaku adalah generasi muda yang terjebak dalam lingkungan buruk, narkoba, dan gaya hidup bebas.
Melalui divisi-divisi seperti investigasi, advokasi, dan keamanan sosial, LPPKI Pasbar akan terus hadir sebagai lembaga yang mendengar dan bergerak untuk rakyat, demi menjaga stabilitas sosial dan hukum di Pasaman Barat.
“Kami tidak hanya bicara soal sawit yang hilang, tapi ini tentang masa depan daerah. Jika kita diam, maka kejahatan akan menjadi budaya,”tutup Andri Muzaki.
_Dedi Efendi
Redaksi Pasaman post.