 |
| Dokumentasi: Pasaman post Media cetak dan digital DPD LAKAM Kabupaten Agam Gelar Pertemuan dengan Bupati, Bahas Dukungan dan Persiapan Pelantikan |
Agam - Pasaman post.com|
Dalam upaya membangun sinergi antara lembaga adat dan pemerintah daerah, Ketua DPD Lembaga Advokasi Kebudayaan Adat Minangkabau (LAKAM) Kabupaten Agam, Endi Jasri St. Majolelo, bersama jajaran pengurus seperti Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, serta anggota, mengadakan pertemuan ramah tamah dengan Bupati Agam, Dr. Benni Warlis, pada Selasa, 2 September 2025.
Pertemuan yang berlangsung sejak pukul 11.00 WIB hingga selesai tersebut digelar dalam suasana hangat dan penuh semangat kebudayaan. Agenda utama pertemuan ini adalah menjalin silaturahmi, memohon dukungan, serta membangun kerja sama strategis dalam mewujudkan visi dan misi LAKAM di Kabupaten Agam.
Dalam sambutannya, Ketua DPD LAKAM Agam menyampaikan bahwa keberadaan LAKAM diharapkan mampu menjadi wadah penguatan nilai-nilai adat dan budaya Minangkabau di tengah masyarakat, khususnya dalam menjawab tantangan zaman tanpa kehilangan identitas kultural.
“Kami ingin LAKAM hadir sebagai mitra pemerintah dalam membina dan melestarikan nilai-nilai luhur budaya Minangkabau, terutama adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah,” ujar Endi Jasri.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Agam, Dr. Benni Warlis menyatakan dukungan penuh terhadap kehadiran LAKAM dan menyambut baik ajakan kerja sama. Bahkan, beliau secara resmi menyatakan kesediaannya untuk menjadi Penasehat DPD LAKAM Kabupaten Agam.
“Pemerintah Kabupaten Agam sangat terbuka terhadap organisasi yang bergerak di bidang pelestarian adat dan budaya. LAKAM memiliki peran penting dalam menjaga marwah kultural daerah kita,” tutur Bupati Benni.
Dalam pertemuan tersebut juga dibahas persiapan pelantikan pengurus DPD LAKAM Kabupaten Agam yang direncanakan akan dilaksanakan pada 20 September 2025 bertempat di Balairung Rumah Dinas Bupati Agam.
LAKAM berharap dengan dukungan dari kepala daerah, lembaga ini dapat bergerak optimal dalam menjalankan misi advokasi budaya, pendidikan adat, dan memperkuat kearifan lokal di tengah dinamika globalisasi yang semakin pesat.
(Dedi Efendi)
