Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Rudi Koto: Tokoh Masyarakat Padang Pariaman Ajak Penyelesaian Problematika (PKD) Pekan Kebudayaan Daerah dengan Bijak

Kamis, 17 Juli 2025 | Juli 17, 2025 WIB Last Updated 2025-07-17T07:34:27Z
Dok. Pasaman Barat 
Media cetak dan digital 

Rudi Koto: Tokoh Masyarakat Padang Pariaman Ajak Penyelesaian Problematika PKD dengan Bijak








Padang Pariaman - Pasaman post.com |
Rudi Koto, seorang tokoh masyarakat Padang Pariaman yang sangat dihormati, menyikapi problematika yang terjadi antara Bupati Padang Pariaman, JKA, dan Datuak Rajo Sampono terkait pembatalan Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) di Katapiang.(17/07/2025)


Beliau menekankan pentingnya penyelesaian masalah dengan bijak dan musyawarah untuk menjaga keharmonisan dan nama baik Padang Pariaman.


Menurut Rudi Koto, sebagai putra daerah, tokoh pemuda, masyarakat, pemerintah, dan lainnya, seharusnya para tokoh dapat menjadi penyejuk dan tidak memperkeruh suasana. "Seharusnya sebagai putra daerah menjadi sitawa sidingin, mampu menjadi penyejuk demi Padang Pariaman bukan malah makin memperkeruh suasana," ujar Rudi Koto dengan penuh kesadaran.


Sampai saat ini, masih ada provokasi di media sosial dan lapangan yang tidak baik, yang dapat menodai nama baik Bupati Padang Pariaman dan oknum tokoh masyarakat tersebut.


Oleh karena itu, Rudi koto mengajak masyarakat untuk tidak menjadi api dan memberikan contoh yang baik kepada seluruh masyarakat. "Mari kita menjadi contoh yang baik dan tidak memperkeruh suasana," tambah beliau.


Rudi Koto juga menekankan bahwa luapan kekecewaan saat penutupan PKD yang viral bukanlah tindakan rasis, melainkan murni sebuah sikap politik dalam konteks sosial, adat, dan budaya. "Jangan pula ditafsirkan rasis, karena hanya memperlebar luka yang sedang menganga," tambah beliau dengan bijak.


Pembatalan PKD secara sepihak oleh kepala daerah, menjelang hari H, telah menimbulkan ketidaksenangan di kalangan tokoh adat dan masyarakat. Rudi Koto menilai bahwa kebijakan ini tidak bijak dan tidak memahami kultur adat, budaya, dan sosial kemasyarakatan Padang Pariaman.

"Apalagi iven yang diselenggarakan ini bukan iven biasa, melainkan pertunjukan seni tentang budaya dan adat Minang," serta persiapan yang sudah matang," ujar Rudi Koto dengan penuh kesadaran.


Bagi tokoh adat, iven ini adalah panggung mereka, alam mereka, jati diri mereka sebagai niniak mamak, urangtuo, dan penghulu.


Rudi Koto berharap bahwa ada tokoh yang mampu menjadi sitawa sidingin untuk menjaga keharmonisan yang terjalin selama ini dan ke depannya. "Mari kita bersatu demi nama baik Padang Pariaman," pesan beliau dengan penuh kesadaran.


Namun, Rudi Koto juga menekankan bahwa Bupati Padang Pariaman tidak boleh disalahkan sepihak. "Pasti ada plus minusnya dalam miskomunikasi atau hal yang lain," ujar beliau dengan bijak. Yang terpenting adalah menjaga persahabatan dan kesatuan demi kebaikan masyarakat dan pemerintah.


Dengan demikian, Rudi Koto mengajak masyarakat dan pemerintah daerah untuk menyelesaikan problematika ini dengan bijak dan musyawarah, demi kebaikan masyarakat dan pemerintah daerah Padang Pariaman.

Beliau berharap bahwa dengan kerja sama dan komunikasi yang baik, problematika ini dapat diselesaikan dengan cara yang damai dan konstruktif.


Mari kita bersatu dan bekerja sama untuk menyelesaikan problematika ini dengan bijak dan musyawarah. Demi kebaikan masyarakat dan pemerintah daerah Padang Pariaman, kita harus menjaga keharmonisan dan nama baik daerah kita.
[Tim, pasaman post]
×
Berita Terbaru Update