Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Mariyandi, Aktivis PMII: "Serukan Kebenaran Adalah Alarm Bangsa, Bukan Ancaman!"

Sabtu, 30 Agustus 2025 | Agustus 30, 2025 WIB Last Updated 2025-08-30T07:53:10Z
Dok. Pasaman post.com
Media cetak dan digital 

Mariyandi, Aktivis PMII: "Serukan Kebenaran Adalah Alarm Bangsa, Bukan Ancaman!"








Jakarta - Pasaman post.com |
Di tengah dinamika nasional yang semakin memanas akibat ulah oknum-oknum yang dinilai merusak reputasi Indonesia, aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Mariyandi, angkat suara.

Sebagai kader muda dari organisasi pergerakan yang telah lama menjadi garda depan perjuangan mahasiswa, ia menegaskan pentingnya tetap menjaga kesatuan, namun tidak membiarkan suara kebenaran dibungkam.

Menurut Maryandi, saat ini banyak persoalan muncul di ruang publik—baik di media maupun di jalanan. Sayangnya, isu-isu tersebut kerap ditanggapi secara represif oleh sebagian pihak, tanpa melihat esensi dari kritik itu sendiri.

“Sebagai kader pergerakan, saya mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemerintah untuk tetap bersatu, tapi juga tidak alergi terhadap kebenaran. Suara rakyat adalah alarm moral bangsa, bukan ancaman terhadap kekuasaan,” ujar Maryandi dalam keterangannya, Sabtu (30/8).

Mariyandi juga menyoroti maraknya tindakan aparat atau lembaga negara yang cenderung menekan ruang berekspresi masyarakat, termasuk para aktivis. Hal ini, katanya, justru kontraproduktif dengan nilai demokrasi yang selama ini diperjuangkan oleh bangsa Indonesia.

“Kami bukan anti-pemerintah, kami justru menjaga agar pemerintah tidak kehilangan arah. Menyerukan kebenaran bukan makar, itu bagian dari kontrol sosial,” tegasnya.

Aktivis muda yang dikenal kritis ini juga mengingatkan bahwa negara ini tidak dibangun dengan pujian kosong, tetapi dengan keterusterangan, keberanian, dan semangat kolektif untuk menegakkan nilai keadilan sosial.

“Jika ada oknum-oknum yang merusak nama baik Indonesia, maka harus ditindak secara adil. Namun jangan sampai kritik dan aksi damai dianggap kriminal. Kita harus dewasa dalam bernegara,” lanjutnya.

Mariyandi juga mengajak seluruh kader PMII dan organisasi kepemudaan lain untuk tidak diam melihat ketimpangan. Ia menyatakan bahwa peran mahasiswa tetap strategis sebagai penyambung lidah rakyat dan penyeimbang kekuasaan.

“Kita harus tetap menjadi penjaga nilai-nilai bangsa. Tetap cinta tanah air, tapi jangan takut bersuara. Itu cara kita menunjukkan bahwa kita peduli,” pungkasnya.

Pernyataan Mariyandi ini menjadi bagian dari gelombang suara mahasiswa dan pemuda Indonesia yang berharap masa transisi pemerintahan saat ini tetap berpihak kepada rakyat, serta menjauhkan diri dari praktik otoritarianisme dan anti-kritik.


Redaksi: Pasaman post
×
Berita Terbaru Update