Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Ketua Fraksi Golkar DPRD Padang Pariaman Dukung Festival Maulid Akbar: Upaya Pelestarian Tradisi Badikie dan Penguatan Orang Siak

Jumat, 29 Agustus 2025 | Agustus 29, 2025 WIB Last Updated 2025-08-29T08:37:38Z
Dok. Pasaman post.com
Media cetak dan digital 


Ketua Fraksi Golkar DPRD Padang Pariaman Dukung Festival Maulid Akbar: Upaya Pelestarian Tradisi Badikie dan Penguatan Orang Siak







PADANG PARIAMAN — Pasaman post.com |
Ketua Fraksi Golkar DPRD Padang Pariaman, Nazir Tanjung Datuak Jalelo, menyampaikan dukungan penuhnya terhadap kegiatan Festival Maulid Akbar,yang akan digelar oleh Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman.

Festival ini menjadi bagian dari rangkaian program budaya dalam rangka memperingati bulan Maulid Nabi Muhammad SAW, sekaligus mendukung program 100 festival budaya yang telah dicanangkan oleh Bupati Padang Pariaman, John Kenedy Azis.

“Festival Maulid ini tidak sekadar seremoni, tetapi harus menjadi momentum menghidupkan kembali budaya dan tradisi badikie yang telah menjadi ciri khas daerah kita,” ujar Nazir Tanjung pada Jumat, 29 Agustus 2025.

Sebagai anggota Komisi II DPRD Padang Pariaman, Nazir menilai pelestarian tradisi lokal seperti badikie merupakan tanggung jawab bersama. Apalagi, tradisi peringatan Maulid Nabi dengan badikie ini hanya ada di Padang Pariaman dan telah menjadi kekayaan budaya tak ternilai.

Nazir Tanjung juga menekankan pentingnya keberpihakan pemerintah terhadap kelompok orang siak, yakni para pelaku tradisi keagamaan yang terdiri dari labai, tuanku, bilal, garin, tukang dikie, serta guru mengaji yang selama ini kurang mendapat perhatian.

“Festival Maulid ini harus menjadi panggung penghargaan terhadap orang siak, sekaligus momentum untuk meningkatkan kapasitas mereka. Jangan hanya jadi tontonan budaya, tapi juga ruang penguatan kapasitas sosial dan spiritual,” jelas Wakil Ketua DPD Partai Golkar Padang Pariaman itu.

Ia berharap festival ini tidak hanya menjadi perayaan simbolik, namun juga dilengkapi dengan ruang-ruang diskusi dan pelatihan. Menurutnya, diperlukan upaya kaderisasi untuk regenerasi tukang dikie yang kini mulai langka.

“Dari waktu ke waktu, jumlah pandai dikie makin menurun. Jika tidak ada upaya sistematis dari sekarang, maka generasi mendatang hanya akan mendengar tradisi ini sebagai cerita. Ini perlu dijadikan kajian bersama antara pemerintah, ulama, dan tokoh masyarakat,” tambah Nazir.

Lebih jauh, Nazir menyampaikan bahwa festival seperti ini adalah bagian dari strategi mempertahankan jati diri dan identitas budaya masyarakat Minangkabau, khususnya di Padang Pariaman yang dikenal religius dan kuat nilai adatnya.

“Kita mengapresiasi Pemkab Padang Pariaman yang mengangkat kegiatan ini ke level festival. Semoga kegiatan ini bisa menjadi program rutin tahunan yang berdampak langsung pada penguatan karakter masyarakat dan pelestarian budaya,” tutupnya.

Festival Maulid Akbar yang digagas Pemkab Padang Pariaman tersebut direncanakan akan melibatkan seluruh elemen masyarakat, mulai dari kalangan adat, ulama, akademisi, hingga pelajar, dengan harapan lahirnya kembali kecintaan terhadap nilai-nilai keislaman dan budaya lokal.

Redaksi: Pasaman post
×
Berita Terbaru Update